Saya
memang bukan seorang ahli cinta namun saya pernah merasakan jatuh cinta
dan putus cinta. Saya pun seringkali mendengar beragam hal tentang
cinta, entah itu kesedihan yang di derita karena cinta ataupun
kegembiraan karena cinta. Intinya, cinta bisa menyajikan beragam cerita.
Karenanya tidak berlebihan jika saya pribadi mengemukakan pendapat
mengenai arti cinta ini.
Bagi saya, cinta adalah fase dari kehidupan
manusia yang bisa menimbulkan getaran dalam hati, yang bisa membuat
hidup lebih bermakna dan yang paling penting adalah ada nilai-nilai
kepekaan terhadap rasa sebagai dampak atas kehadiran atau kepergian
cinta. Sekalipun menyakitkan, efek dari cinta senantiasa bisa membuat si
pelakunya lebih bijak dalam menjalani hidup.
Dan cinta pun jangan
selalu dihubungkan dengan seks, sebab masih banyak para pelaku cinta
yang memandang dan menjalankan cinta sebagai “CINTA” tanpa embel-embel
seks. Meski ada pendapat umum yang mengatakan bahwa cinta tanpa seks
adalah hambar. Tapi pendapat seperti itu tidak selamanya benar.
Mungkin
untuk mereka yang telah terikat dalam pernikahan sah-sah saja jika
mengatakan hal seperti itu, namun untuk mereka yang belum ada ikatan
pernikahan tentu saja tidak bisa dibenarkan. Meskipun pembenaran untuk
setiap orang berbeda namun bagi saya hal itu tetaplah tidak ada
pembenarannya.
Bagaimana pun cinta bagi saya adalah hal yang sangat
suci, yang sepertinya tidak layak untuk dinodai jika masanya belum
datang. Artinya tidak ada alasan untuk mengatakan hal yang sah saat
pacaran, karena alasan cinta mahkota kesucian (virgin) harus diberikan
begitu saja. Saya kembali berpendapat bahwa jika pada saatnya tiba nanti
semuanya akan terasa indah, tunggulah sampai cinta itu benar-benar
terikat dalam ikrar suci (pernikahan), dan atas nama cinta dengan
ketulusan doa semuanya bisa dilakukan.
Selanjutnya saya akan menguraikan beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti cinta, antara lain adalah:
Victor
Hugo, berpendapat, “Cinta adalah penciutan alam jagad menjadi existensi
tunggal dan pemekaran existensi tunggal mencapai Tuhan.”
Erich Segal, berpendapat, “Cinta tidak perlu mengatakan Anda menyesal.”
Erich
Fromm, berpendapat, “Cinta yang matang adalah persatuan dalam keutuhan
integritas dan individualitas. Dalam cinta ada dua hakekat menjadi satu,
tetapi tetap berdua.”
Joan Terry Garity, berpendapat :
Cinta adalah kejadian di mana Anda terserang kanker payudara, harus menjalani mastectomy, tapi kekasih Anda tetap mengasihi Anda sebanyak seperti semula, dan tidak palsu saat mengucapkan “engkau tetap tercantik untukku.”
Cinta adalah kejadian di mana Anda terserang kanker payudara, harus menjalani mastectomy, tapi kekasih Anda tetap mengasihi Anda sebanyak seperti semula, dan tidak palsu saat mengucapkan “engkau tetap tercantik untukku.”
Cinta adalah gelombang perasaan raksasa yang menelan habis diri si
pecinta. Saat gelombang mendekat mati, gairah hidup si pencinta itu pun
akan mati pula.
Cinta adalah kemampuan untuk memaafkan yang tidak termaafkan, tertawa
atas humor-humornya, sekalipun Anda telah mendengarnya yang kesekian
kalinya, dan berkepentingan atas kebahagiaannya sebanyak yang Anda
pentingkan untuk diri Anda.
Cinta adalah sebuah hasrat pasangan untuk dapat memberi Anda sebuah
kapal pesiar dan hasrat Anda untuk dapat memberi si dia sebuah kapal
terbang – dan ternyata Anda berdua masih puas dan berbahagia menerima
sebuah sepeda, karena Anda berdua mampu menikmatinya bersama-sama.
sumber : http://mengerticinta.blogspot.com/2008/12/arti-cinta-menurut-beberapa-ahli.html
Post a Comment Facebook Disqus