Belakangan ini banyak sekali sinetron dan ftv yang sama sekali tidak mendidik bahkan memberikan dampak negatif bagi remaja Indonesia. Kebanyakan sinetron yang ditayangin tentang pacaran, rebutan pacar kekerasan, bales dendam dan lain-lain.

Berikut ini beberapa dampak negatif sinetron.
  1. Sinetron melumpuhkan kita dalam berpikir kritis Sinetron memiliki gejala-gejala yang sangat membahayakan, karena akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Tapi bahaya yang paling besar adalah sinetron bisa mengalihkan orang dari membaca. Padahal dengan membaca neurologis sangat menguntungkan otak. Padahal tanpa kita tahu banyak bacaan yang lebih memperkaya secara intelektual kita, dari pada sebuah sinetron yang isinya itu-itu saja.
  2. Merebaknya fatamorgana kebebasan Sinetron telah semakin melebarkan jurang pemisah antara kehidupan dunia dan akhirat. Dan hal ini telah menjadikan belenggu ikatan dengan sinetron lebih sulit diputuskan dengan belenggu ikatan ibadah. Dan hal ini menyebabkan salah kaprah tentang arti dari sebuah kebebasan.
  3. Menjadi benih kekerasan Perkelahian yang di lakukan di sinetron adalah perkelahian yang direkayasa, tapi yang tampil di layer demikian realistis. Dan masalah muncul dari sini, karena perkelahian yang anak-anak atau remaja tonton disinetron menimbulkan rangsangan agresivitas, terutama bagi anak-anak dan remaja, yang belum kritis menggunakan media.
  4. Globalisasi pornoaksi Ini adalah merupakan hokum di negeri ini memang susah betul ditegakkan, sinetron dan televise yang menayangkan adegan porno, yang bisa berakibat kepada masyarakat, tapi mereka hanya meminta maaf dan tidak ada tindak lanjut secara hokum. Hal ini menakutkan, sebenarnya kepada siapa masyarakat harus melindungi dirinya dari tindakan pornografi?
  5. Melemahkan perkembangan kognitif anak dan remaja Televise sebagai baby sitter tampaknya tidak masalah. Namun berbagai penelitian menyebutkan fakta, bahwa ‘meletakan anak’ usia dini di depan televise berbahaya baik fisik, maupun psikis. Apalagi dalam waktu yang panjang. Karena hal ini akan mengakibatkan proses wiring penyambungan antara sel-sel syaraf otak menjadi tidak sempurna. Karena sinetron tidak mengugah anak untuk berpikir.
  6. Mesin penggerak Identifikasi remaja Sinetron menyodorkan berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak mempunyai pengalaman empiric untuk menempati empati social. Demikian pula dalam proses idealis, sinetron bisa menjadi pelaku atau sekedar agen perantara bagi munculnya konsep tertentu. Antara lain, perempuan yang cantik adalah perempuan yang berkulit putih, berambut panjang, lurus, hingga pemutih buatan menjadi sesuatu barang yang laku di buru remaja putri.
  7. Menghapus jati diri seorang ibu Dalam konsep keluarga di Indonesia, kaum ibu adalah kalangan yang paling memiliki ketergantungan pada media sinetron. Karena posisinya ini juga kaum ibu memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan seorang ibu kehilangan jati dirinya, kehilangan kepercayaan dirinya, dan rela diombang-ambing oleh situasi desekitarnya. Dalam kata alangkah mudahnya menjadi ibu modern, ibu yang bijak atau ibu yang mengetahui keluarganya, ibu baik dalam konstruk masyarakat maupun dalam pengertian verbal.
Berikut ini dampak nyatanya :D
Dampak Terlalu Sering Menonton Sinetron Bagi Para Remaja
Dampak Terlalu Sering Menonton Sinetron Bagi Para Remaja

Kalo udah begini mau jadi apa? Sekolah sudah menjadi tempat pencarian jodoh -_-
Coba bayangin kalo semua remaja kayak gitu mau jadi apa negara ini wkwk.

Source : http://adf.ly/snl0w  http://adf.ly/snl3d

Post a Comment Disqus

 
Top