Faktor Penyebab dan Akibat Buruk dari Insomnia

Sobat pernah mengalami insomnia??? Sungguh sangat menyebalkan bukan??? hehe. Jika begitu mungkin artikel ini bisa bermanfaat untuk kalian yang sedang mengalami insomnia. Artikel ini saya buat karena belakangan ini saya sering mengalami insomnia. Selamat membaca...

Insomnia adalah gangguan tidur dimana seseorang secara terus menerus mengalami kesulitan untuk tidur. Insomnia seringkali dilihat sebagai simtom orang dewasa  tetapi ditemukan juga pada anak-anak dan apabila terus berlangsung, maka harus dilihat sebagai gangguan emosi yang berat. Gangguan tidur yang terkadang terjadi pada anak-anak boleh dianggap sebagai reaksi terhadap kesulitan dan tekanan hidup.

Faktor-faktor psikologis penyebab insomnia : kegelisahan, ketakutan, perasaan bersalah, dan perasaan cemas atau stress.

Secara garis besar faktor-faktor insomnia, yaitu :
  • Stress atau kecemasan seperti didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena terlalu memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
  • Depresi juga dapat menimbulkan insomnia. Selain itu depresi juga dapat menimbulkan keinginan untuk tidur terus menerus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi. Depresi dapat menyebabkan insomnia dan sebaliknya insomnia dapat menyebabkan depresi.
  • Kelainan-kelainan kronis, kelainan tidur seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, arthritis atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan untuk tidur.
  • Efek samping pengobatan, pengobatan untuk suatu penyakit juga dapat menyebabkan insomnia.
  • Pola makan yang buruk, mengkonsumsi makanan yang berat sebelum tidur bisa menyulitkan Anda untuk tidur.
  • Kafein, nikotin dan alkohol, kafein dan nikotin adalah zat stimulan dan alkohol dapat mengacaukan pola tidur Anda.
  • Kurang berolahraga juga menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.
Penyebab lainya juga bisa berkaitan dengan kondisi-kondisi spesifik, yaitu :
  • Usia lanjut (insomnia lebih sering terjadi pada orang yang berusia diatas 60 tahun).
  • Wanita hamil.
  • Riwayat depresi/penurunan.
Insomnia dapat terjadi sebagai reaksi simtom yang sederhana atau menugkin berkaitan dengan kondisi-kondisi psikiatrik lain, seperti kecemasan (kecemasan neurosis), depresi dan mania. Dalam hal-hal seperti itu kekuatan insomnia akan berhubungan dengan gangguan emosi yang berat. Perkembangan simtimatik insomnia rupanya berhubungan ciri-ciri khas kepribadian dan tipe-tipe konflik.

Akibat Buruk Dari Insomnia
Berbagai ancaman kesehatan yang sering diabaikan dari insomnia adalah sebagai berikut :

1. Kematian Dini 
Insomnia yang dipicu kelainan genetik Fatal Familial Insomnia bisa memicu dampak yang benar-benar fatal, yaitu kematian. Kelainan bawaan yang dicirikan dengan susah tidur ini mempengaruhi fungsi otak hingga kehilangan memori dan sulit mengendalikan gerakan. Hal ini dapat menyebabkan kematian karena kelelahan parah setelah berbulan-bulan tidak bisa tidur dengan nyenyak, ditambah tremor atau gemetaran selurah badan.

2. Darah Tinggi dan Penyakit Kronis Lainya
Para ilmuwan di Henry Ford Center of Sleep Disorder membuktikan, makin lama waktu yang dibutuhkan sejak berbarign hingga terlelap bisa berarti semakin tinggi pula resiko kematian, hipertensi atau tekanan darah tinggi. Demikian juga yang tidurnya tidak nyenyak, makin sering terbangun ditengah malam resiko hipertensi juga semakin meningkat.

3. Kecendrungan Untuk Bunuh Diri
Sebuah penelitian pada remaja mengungkapkan, kebiasaan tidur larut malam berhubungan dengan peningkatan resiko depresi sebesar 24% dan kecendrungan bunuh diri sebanyak 20%. Bukan itu saja, insomnia atau susah tidur juga banyak dikaitakan dengan penignkatan resiko paranola atau ketakutan berlebihan serta gangguan jiwa bipolar.

4. Perilaku Aneh saat Tidur
Penderitaan yang menyertai insomnia tidak berhenti pada usaha keras dan mati-matian saat mau tidur saja. Begitu jatuh tertidur, berbagai gangguan perilaku saat tidur bisa muncul sebagai akibat dari kurang tidur pada malam-malam sebelumnya. Mulai dari ngelindur (sleep talking), SMS sambil tidur (sleep texting), hingga berhubungan seks tanpa sadar sambil tidur atau dikenal dengan istilah seksomonia.

5. Gangguan Pendengaran
Memang tidak banyak orang jadi tuli hanya karena insomnia atau susah tidur. Namun bagi yang memiliki riwayat tinnitus atau telinga berdenging, kurang tidur akibat gangguan insomnia bisa memperburuk kondisi tersebut dan jika tidak segera diatasi bukan mustahil bisa menjadi tuli permanen. 

Post a Comment Disqus

 
Top