Seperiga hidup manusia dihabiskan untuk tidur, dan ketika tidur ada kalanya kita bermimpi walau terkadang kita tidak dapat mengingatnya. Bermimpi sebenarnya hal yang wajar saja dan setiap manusia pasti pernah mengalami mimpi, entah itu menyenangkan ataupun menyedihkan dan terkadang membingungkan.


Dengan bermimpi, kita bisa menghilangkan stres yang kita alami, mimpi membuat pikiran kita fresh. Dan mimpi berkaitan erat dengan emosi yang kita alami. Kali ini saya akan membahas tentang proses terjadinya mimpi.

Ketika manusia tidur, gelombang otak tetap dihasilkan oleh lalu lintas elektro yang melintas melalui neuron-neuron dalam otak. Gelombang otak tersebut dihasilkan berdasarkan keadaan seseorang, apakah orang tersebut terjaga, waspada, mengantuk atau tertidur lelap. Gelombang otak ini dapat diukur menggunakan alat yang bernama elektroensefalograf ( EEG ).

Ada beberapa tahapan dalam tidur manusia, antara lain tahap setengah sadar, tahap terlelap, tahap NREM (Non Rapid Eye Movement) dan tahap REM (Rapid Eye Movement).  

Tahap NREM adalah tahap saat kita tidur tenang atau tidak ada gerakan mata yang cepat. Saat tidur tenang atau NREM tubuh kita akan mengalami kegiatan yang tenang, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah tubuh akan bergerak lebih tenang dan teratur. Ini adalah proses dimana tubuh memulihkan otot-otot, kelenjar tubuh dan susunan tubuh di perbaiki.

Sedangkan  REM adalah kondisi yang ditunjukan manusia ketika sedang bermimpi. Hal ini ditunjukan dengan gerakan mata yang cepat dibawah kelopak mata. Kondisi ini terjadi sekitar 20% dari tidur orang dewasa, sedangkan pada bayi yang baru lahir menghabiskan lebih dari 80% waktu tidurnya dengan REM.      
Tahapan tidur terus terjadi berulang hingga 5 kali dengan selang waktu 90 menit. Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit.

seperti kata Bondan hidup berawal dari mimpi.
so, jangan berhenti  bermimpi untuk menggapai semua yang kita impikan :)
Demikian posting kali ini, semoga bermanfaat

Post a Comment Disqus

 
Top